PERKEMBANGAN MANAJER SUMBER DAYA MANUSIA


Secara garis besar perkembangan tersebut dapat dirangkum sebagai berikut :

Pada Generasi I (antara tahun 1800 s/d 1900):

 peran manusia dalam organisasi kediklatan cenderung menampilkan diri sebagai the owner-manager and manmachine.
Di satu pihak manusia berperan sebagai pemilik yang merangkap manajer.,
dan di lain pihak menunjukkan peran manusia sebagai mesin penggerak organisasi dalam sebuah perusahaan.
Perlakuan pemilik dan manajer organisasi perusahaan terhadap tenaga kerja tidak berbeda dengan perlakuannya terhadap mesin-mesin produksi lainnya, karena manusia dipandang sebagai mesin produksi belaka.


Pada Generasi II (antara tahun 1940 s/d 1950):

Sebuah eksistensi manusia memainperankan sebagai neurophysiological-machine (mesin yang berperasaan). Tenaga kerja manusia mendapat perlakuan lebih baik dibandingkan dengan pada generasi pertama, walaupun masih diperlakukan sebagai mesin produksi namun disadari bahwa
manusia memiliki keunikan.
Manusia memiliki emosi, perasaan, harapan, dan keterbatasan daya tahan fisik (kelelahan).



Pada Generasi III (antara tahun 1960 s/d 1970):

peran manusia sudah bergeser ke arah pengakuan sebagai human resource management. Kehadiran manusia sudah dipandang sebagai salah satu faktor produksi yang ikut menentukan keberhasilan usaha, namun memiliki karakteristik berbeda dengan faktor produksi lainnya sehingga mesti diperlakukan secara manusiawi.


Pada Generasi IV (antara tahun 1980 s/d 1990):

peran sumber daya manusia menduduki posisi sebagai strategic human resource management,. Sejak saat ini peran sumber daya manusia posisi stratejik dalam organisasi kediklatan, karena
produktivitas sumber daya lainnya akan banyak ditentukan oleh tingkat kemampuan manusia untuk mengoperasikan dan mengendalikannya.




Pada Generasi V (awal abad 20):

peran sumber daya manusia dalam organisasi Dalam sebuah Perusahaan menjadi brainware management.
yakni Keberhasilan dan kegagalan organisasi perusahaan akan sangat ditentukan oleh mutu kinerja sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Sumber daya manusia dibutuhkan sebagai brain power yang akan menciptakan berbagai karya inovatif dan membawa perubahan bagi kemajuan organisasi dalam sebuah perusahaan.



Pada Generasi VI (awal abad 21):

memposisikan peran sumber daya manusia dalam generasi knowledge management yang harus peka terhadap informasi global yang bersifat virtual dan menumbuhkan persaingan global yang seolah tanpa batas (boderless). 

check !