Konsumsi

Pada triwulan IV-2012 sektor konsumsi masih menjadi pendorong utama
pertumbuhan perekonomian Kepulauan Riau. Pada periode tersebut konsumsi rumah tangga
mengalami pertumbuhan 14,92% (yoy), mengalami peningkatan yang cukup tinggi
dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 10,46% (yoy). Peningkatan laju tersebut
didorong oleh peningkatan pengeluaran konsumsi rumah tangga non makanan yang
mengalami peningkatan sebesar 13,56% (yoy). Indikator tingginya pertumbuhan konsumsi,
terlihat dari pertumbuhan kredit konsumsi yang masih tumbuh diatas 25%. Meski mengalami
perlambatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, konsumsi listrik rumah tangga juga
mengalami peningkatan dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Hal
tersebut juga terkonfirmasi berdasarkan indeks tendensi konsumen yang masih menunjukkan
masih optimisnya masyarakat terhadap kondisi perekonomian yang tercatat berada pada
indeks 109,70.

aziz91mei PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL Provinsi Kepulauan Riau Dalam sisi Permintaan
aziz91mei



Investasi

Pertumbuhan investasi yang ditunjukkan oleh Pembentukan Modal Tetap Bruto
(PMTB) pada triwulan IV-2012 tercatat 10,14% melambat dibandingkan dengan triwulan
yang sama tahun sebelumnya. Meskipun persetujuan rencana investasi pada triwulan IV-2012
lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya, namun realisasi investasi pada triwulan laporan
mengalami peningkatan dari US$14,82 juta menjadi US$40,07 juta. Salah satu pendorong
peningkatan tersebut adalah masih diminatinya Kepulauan Riau sebagai salah satu tujuan
pergerakan arus modal global. Letak geografis yang berdekatan dengan negara tetangga
seperti Malaysia dan Singapura serta kesiapan infrastruktur menjadi salah satu daya tarik bagi


investasi di Provinsi Kepulauan Riau. Selain itu, investment grade yang dicapai oleh
Indonesia juga turut berpengaruh pada peningkatan arus modal yang masuk ke Provinsi
Kepulauan Riau. Peningkatan investasi juga terlihat melalui pertumbuhan positif impor secara
umum yang didorong oleh peningkatan pertumbuhan impor benda-benda dari besi dan baja
serta impor besi dan baja.

Peningkatan investasi juga didukung oleh penyaluran kredit perbankan yang
menunjukkan pertumbuhan tahunan yang cukup tinggi sebesar 43,42% (yoy), peningkatan
tersebut juga terindikasi melalui realisasi pengadaan semen di Kepulauan Riau yang pada
triwulan IV-2012 mengalami pertumbuhan 20,07% (yoy). Berdasarkan hasil liaison
(kunjungan langsung) yang dilakukan oleh Bank Indonesia ke beberapa perusahaan,
menunjukkan bahwa pelaku usaha masih melakukan investasi dalam bentuk investasi rutin
(maintenance), maupun penambahan mesin produksi dan lokasi pabrik. Selain itu pelaku
usaha masih optimis terhadap kondisi perekonomian di Kepulauan Riau.

Walaupun perekonomian Kepulauan Riau mengalami pertumbuhan positif dengan
akselerasi yang cukup tinggi, namun perlu diwaspadai kondisi perekonomian global yang
masih belum menunjukkan kinerja positif sehingga memerlukan langkah penyesuaian
struktural, terutama perbaikan iklim investasi dan akselerasi pembangunan infrastruktur agar
momentum peningkatan investasi Kepulauan Riau sebagai daerah tujuan investasi dapat terus
berlanjut.

 
aziz91mei PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL Provinsi Kepulauan Riau Dalam sisi Permintaan
aziz91mei




EKSPOR – IMPOR

Kinerja ekspor Kepulauan Riau pada triwulan laporan menunjukkan perlambatan
pertumbuhan dari 3,92% (yoy) pada triwulan III-2012, menjadi 0,98% (yoy) pada triwulan IV-
2012. Belum membaiknya perekonomian global menjadi faktor pemicu perlambatan
pertumbuhan ekspor Kepulauan Riau. Berdasarkan prediksi IMF melalui World Economic
Outlook (WEO) pada Oktober 2012, perekonomian dunia pada tahun 2012 mengalami
perlambatan dibandingkan rilis prediksi yang dikeluarkan sebelumnya. Hal tersebut
memberikan dampak negatif terhadap kinerja ekspor Kepulauan Riau.

Walaupun terjadi pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap SGD dan USD tidak menjadi
faktor pendorong peningkatan ekspor. Berdasarkan penggolongan barang, pelemahan
kinerja ekspor sebagian besar terjadi pada minyak dan nabati, perangkat optik, dan berbagai
produk kimia akibat melemahnya daya beli global.
Pelemahan perekonomian global menjadi tantangan bagi pertumbuhan positif kinerja
ekspor Kepulauan Riau. Keraguan investor terhadap upaya penyelesaian isu Fiscal Cliff di
Amerika Serikat serta menurunnya pertumbuhan ekonomi Cina dan Jepang menyebabkan
kondisi perekonomian global masih belum membaik. Untuk meningkatkan kinerja ekspor
diperlukan strategi diversifikasi pasar ekspor, optimalisasi peran perwakilan perdagangan di
luar negeri, stabilisasi pasokan dan harga barang pokok, serta peningkatan promosi dan

pemasaran produk Indonesia.


aziz91mei PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL Provinsi Kepulauan Riau Dalam sisi Permintaan abdul aziz husen
aziz91mei


Visit @aziz91mei1