PENGERTIAN
Manajemen operasi adalah area
bisnis yang berfokus pada proses produksi barang dan jasa, serta memastikan
operasi bisnis berlangsung secara efektif dan efesien. Seorang manajer operasi
bertanggung jawab mengelola proses pengubahan input (dalam bentuk material,
tenaga kerja, dan energi) menjadi output (dalam bentuk barang dan jasa).
SISTEM MANAJEMEN OPERASI
Perkembangan sistem manajemen
operasi dapat ditempuh dengan cara:
-
Menciptakan
produk baru (product innovation).
-
Membeli hak
cipta atau dengan mengadakan kontrak dengan pihak luar tentang penciptaan
produk baru.
-
Mengembangkan
produk yang sudah ada (product development).
Sistem, menurut Webster
adalah kumpulan unsur yang secara teratur saling tergantung satu sama lain dan
merupakan satu kesatuan. Kumpulan-kumpulan dalam sistem adalah faktor-faktor
produksi yaitu man, money, material, method dan informasi yang dalam proses
produksi tidak dapat dipisahkan satu sama lain, sehingga antara komponen yang
satu dengan komponen yang lain saling terintegrasi untuk mencapai tujuan.
Di dalam manajemen sistem,
kedudukan sistem produksi sejajar dengan sistem-sistem yang lain, yaitu
keuangan, personalia, pemasaran, dan lingkungan. Sehingga dapat dikatakan bahwa
sistem operasi adalah kumpulan kegiatan berupa perencanaan, pelaksanaan,
pembatasan, pengendalian, serta pengambilan keputusan yang memungkinkan proses
perubahan dari input menjadi output.
Dengan demikian maka sifat
sistem operasi dikategorikan sebagai:
a) sifat sistem sederhana,
seperti kincir air,
b) sifat sistem yang rumit,
seperti televisi, dan
c) sifat sistem yang rumit
sekali, seperti komputer.
Secara umum,
sistem dibagi dua macam, yaitu:
a) sistem deterministik, yatu
sistem yang operasinya dapat diramalkan secara pasti, misal pembuatan mobil,
b) sistem probabilistik,
yaitu sistem yang operasinya dapat diramalkan berdasar kemungkinan, misal cuaca.
Sedangkan macam sistem
operasi dikategorikan menjadi dua, yaitu:
a) sistem seri, yaitu
terdapat dua sistem atau lebih yang salah satunya rnerupakan sistem yang lebih
besar,
b) sistem paralel, yaitu
apabila terdapat beberapa
perusahaan yang memproduksi
barang yang sama sehingga nampak sebagai
suatu sistem yang besar.
Apabila mendalami lebih
lanjut tentang sistem, maka sistem dapat dikatakan sebagai sekumpulan bagian
yang mempunyai kaitan satu sama lain, yang secara bersama-sama beraksi menurut
pola tertentu terhadap suatu input dengan tujuan menghasilkan output tertentu.
Sistem dibagi menjadi sub-sub sistem. Setiap sub sistem saling terkait satu
sama lain, sub-sub sistem dalam manajemen operasi dapat berupa input, output,
perencanaan kualitas dan kuantitas, pengendalian, dan pengawasan, serta teknik.
Apabila dalam suatu sistem, sub-sub sistem tidak saling terkait, maka tidak
akan memberikan hasil yang optimal.
Proses pembuatan barang dan
jasa memerlukan transformasi sumber daya menjadi barang dan jasa. Semakin efisien perusahaan mampu melakukan
transformasi, maka semakin produktif dan nilai yang ditambahkan pada barang dan
jasa yang dihasilkan menjadi lebih tinggi.
Produktivitas (productivity) adalah perbandingan antara output (barang
dan jasa) dibagi dengan input. Tugas
manajer operasi adalah meningkatkan perbandingan antara input dan output
ini. Meningkatkan produktivitas berarti
meningkatkan efisiensi.
Peningkatan produktifitas
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1) Pengurangan input pada
saat output konstan.
2) Peningkatan output pada
saat input konstan.
Produksi adalah proses pembuatan barang dan jasa. Produksi yang tinggi dapat mencerminkan bahwa
lebih banyak orang yang bekerja dan tingkat ketenagakerjaan tinggi (tingkat
pengangguran rendah), tetapi belum tentu mencerminkan tingginya
produktivitas. Hanya dengan peningkatan
produktivitas, maka standar hidup dapat diperbaiki. Lebih jauh lagi, hanya dengan peningkatan
produktivitas inilah, tenaga kerja, pemodal, dan manajemen dapat menerima
penghasilan yang lebih besar. Jika
tenaga kerja, modal dan manajemen meningkat tanpa disertai dengan meningkatnya
produktifitas, maka harga akan menjadi mahal. Di lain pihak, harga dipaksa
turun saat produktifitas meniingkat, karena lebih banyak produk dibuat, dengan
sumber daya yang sama.
Setiap kegiatan ekonomi
menghasiklan barang atau jasa. Beberapa kriteria
produk berupa jasa dapat dilihat sebagai berikut :
-
Jasa biasanya tidak
nyata, sedangkan barang bersifat nyata
-
Jasa biasanya
diproduksi dan dikonsumsi secara langsung, tidak ada persediaan,
-
Jasa bersifat khas,
bagi individu satu dengan yang lain akan berbeda, meskipun jenis jasanya sama,
missal jasa potong rambut,
-
Jasa memiliki
interaksi yang tinggi dengan pelanggan.
Jasa sulit distandardisasi, dibuat otomatis dan dibuat seefisien yang
kita inginkan, karena interaksi pelanggan membutuhkan kekhususan, sehingga
pelanggan bersedia membayar sejumlah harga tertentu. Oleh karena itu, manajer operasi harus
memastikan bahwa produk telah didesain sedemikian rupa, sehingga memberikan
kekhasan tertentu sesuai dengan keinginan pelannggan.
-
Jasa memiliki definisi
produk yang tidak konsisten.
-
Jasa sering
berdasarkan pada pengetahuan, seperti jasa pendidikan, kesehatan, dan hokum,
karena sulit dibuat otomatisasi
-
Jasa sering kali
tersebar. Penyebaran ini terjadi karena
jasa biasanya diberikan kepada klien atau pelanggan melalui kantor setempat, pengecer,
atau bahkan panggilan ke rumah.
Sistem operasi bekerja
berdasar partisipasi peianggan, yaitu pelanggan tidak hanya sekedar memakai
atau membutuhkan output, tetapi juga ikut aktif berperan dalam menghasilkan
barang dan jasa. Partisipasi pelanggan memberikan keuntungan sebagai berikut:
a) menghemat tenaga kerja,
b) membagi resiko kesalahan dengan pelanggan,
c) pelanggan merasa lebih
dihargai, ikut berperan serta dan lebih dipercaya.
Umpan balik adalah informasi
mengenai keadaan proses dan hasil operasi, misalnya setelah sebuah model motor
dihasilkan, diketahui kelemahan sistem pengapiannya. Umpan balik ini digunakan
sebagai dasar untuk rnemperbaiki proses dan hasilnya. Sedangkan umpan ke depan
sudah dapat diketahui atau diperkirakan pengaruh saat hal yang sekarang belum
terjadi, dengan kata lain informasi diperoleh sebelum terjadi kesalahan atau
kekurangan. Sebuah rangkaian umpan balik
yang efektif dapat mengevaluasi kinerja proses apakah sesuai dengan rencana
atau standar. Rangkaian umpan balik ini
juga mengevaluasi kepuasan pelanggan dan mengirimkan tanda bagi mereka yang
mengendalikan input dan proses.
Dalam proses operasi juga dipengaruhi oleh faktor
lingkungan, yaitu keadaan diluar perusahaan yang ikut
menentukan kelancaran proses dan kualitas output. Misalnya keadaan masyarakat,
politik, ekonomi, dan sebagainya.
0 Komentar