![]() |
Fenomena Dekadensi Moral di Era Globalisasi |
Dekadensi berasal dari kata dekaden [keadaan merosot dan mundur] dan moral atau akhlak. Dengan demikian, dekadensi moral merupakan atau bermakna sikon moral yang merosot [jatuh] atau sementara mengalami [dalam keadaan] mundur atapun kemunduran; kemunduran dan kemorosatan yang terus menerus [sengaja atapun tidak sengaja] terjadi serta sulit untuk diangkat atau diarahkan menjadi seperti keadaan semula atau sebelumnnya.
Rasulullah adalah contoh tauladan yang seharusnya kita implementasikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Banyak sunnah-sunnah Rasulullah yang seharusnya kita praktekan ketimbang mengikuti mode atau tren yang melekat dalam dada para kaum muslimin remaja ini.Dekadensi moral menjadi barang biasa, seperti iklan yang setelah tayang di lupakan saja, tidak pedas dan sengaja di lupakan. Padahal dalam islam kita di anjurkan untuk kembali terhadap AL-QUR’AN dan ASSUNNAH bila terjadi sesuatu yang kita anggap tidak pantas.
Fenomena Dekadensi Moral di Era Globalisasi telah menjadi santapan pagi dan makan malam serta menjadi pakaian masyarakat dalam lingkungan yang sudah tercampur dengan norma-norma kotor zaman ini. Perempuan menjadi laki-laki, laki-laki menjadi perempuan , Pemerkosa menjadi artis, artis menjadi pemerkosa, artis cabul menjadi tuntunan, tontonan menjadi gaya hidup , free sex menjadi tren, Tren negatif di konsumsi matang-matang.
Fenomena lainnya terlihat mulai dari sosok pemegang singgasana pemerintahan, Lihat tokoh panutan seperti DPR, Pada Desember 2006 lalu, Yahya Zaini terlibat kasus video mesum dengan penyanyi Maria Eva. Kemudian tahun 2008 muncul kasus Max Moein yang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap sekretaris pribadinya, Desy Firdiyanti.
Selang beberapa tahun kemudian Arifinto tertangkap basah sedang membuka situs porno saat sidang paripurna berlangsung.Baru-baru ini, pemberitaan kembali digemparkan oleh kasus video mesum yang pemainnya mirip anggota DPR Komisi IX.
Sangat memalukan, tapi apa yang mereka tunjukan di publik pertelevisian , tersenyum seolah-olah tidak mempunyai kesalahan.
Fenomena juga terjadi di kalangan artis papan atas, Ariel dengan sejumlah artis top tanah air, seperti luna maya dll. Sosok idola dari band musik peterpan, Tersangka penyebaran video porno pada 3 tahun silam, ternyata malah di sambut pro dan kontra tentang hal ini , yang menjadi pertanyaan adalah kenapa masih ada yang pro terhadap hal tersebut.Bukankah perbuatan ini menyimpang, dan setelah tahun ini pelaku mesum itu bebas , masyarakat malah sengaja atau pura-pura melupakan hal tersebut.Inilah Zoom visual dari Indonesia saat ini. Gaya hidup blasteran di kalangan elit politik dan dunia publik figure tak lagi dipandang sebagai sebuah keganjilan, melainkan kewajaran yang sudah mendapat legitimasi sebagai sebuah keabsahan nyata.“Bahaya Zionisme Terhadap Dunia Islam” salah satu buku dari DR. Majid Kailani memaparkan tentang dekadensi moral yang terjadi di dunia Islam dulu dan masa kini. Dijelaskannya, bahwa akhlak suatu bangsa akan tegak apabila di dalam upaya pembinaannya ada keselarasan antara akal dan nafsul-mutmainah yang didukung oleh iman. Pembinaan seperti itu akan mampu menjawab panggilan akal dalam mencapai tujuan yang bernilai sangat mulia.
Fakta dari realita di atas adalah, Dekadensi Moral tidak hanya menimpa masyarakat kasta rendah, namun juga telah menerobos masyarakat berkasta elit politik.Bobroknya moral para pemimpin bangsa, mengingatkan kita pada zamannya jahiliyah dulu. Yah, kita akui, secara kasat mata inilah awal kehancuran dari islam itu sendiri.
Seperti telah rasulullah S.A.W bersabda Dari Abu Sa'id Al-Khudri Ra. ia berkata: Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallambersabda: Kamu akan mengikuti jejak langkah umat-umat sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal,sehasta demi sehasta, sehingga jikalau mereka masuk ke lobang biawakpun kamu akan mengikuti mereka".Sahabat bertanya. "Ya Rasulullah! Apakah Yahudi dan Nashrani yang Tuan maksudkan?" Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, "Siapa lagi?" (kalau bukan mereka).(HR. Muslim)
Penjelasan dari hadits di atas adalah : Umat Islam akan mengikuti jejak langkah atau "cara hidup" orang-orang Yahudi danNashrani, hingga dalam urusan yang kecil dan yang remeh sekalipun. Contohnya, jikalau orangYahudi dan Nashrani masuk ke lobang biawak yang kotor dan sempit sekali pun, orang Islamakan terus mengikuti mereka.
Pada zaman sekarang, kita dapat melihat kenyataan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi waSallam ini. Yakni banyak orang Islam yang kehilangan pegangan di dalam kehidupan. Mereka banyakmeniru "cara hidup" Yahudi dan Nashrani, baik disadari ataupun tidak. Banyak orang Islam yangtelah terperangkap dalam tipu muslihat Yahudi dan Nashrani dan ada pula yang sekaligusmenjadi alat untuk kepentingan mereka. Seperti kutipan fenomena Dekadensi Moral yang saya paparkan di atas.Dan hal ini juga mengarah kepada hadis Rasulullah S.A.W Dari Abu Hurairah Ra. Ia berkata: Bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam; "Islammulai berkembang dalam keadaan asing. Dan ia akan kembali asing pula. Maka beruntunglahorang-orang yang asing."(HR. Muslim)
Islam adalah asing, dan akan menjadi asing kelak, itulah makna dari kutipan dari hadis beliau yang sangat membuat kita harus membuka mata dengan lebih lebar lagi.Saatnya bangun dari tidur panjang dan permainan barat serta merosotnya moral aqidah yang memang telah mereka persiapkan dari sejak jaman dulu.Demikian pemaparan saya terhadap Fenomena Dekadeni Moral di zaman Era multi globalisasi ini.
Terima Kasih.
or
lihat juga :
:::::::> HUBUNGAN KONGKRIT ANTARA TINGKAT INVESTASI DENGAN MOTIF PERMINTAAN AKAN UANG (MOTIF TRANSAKSI, SPEKULASI, DAN BERJAGA-JAGA) <:::::::
|||>><<||| Fenomena " Insyaa Allah " di Era Globalisasi |||>>><<<|||
0 Komentar