FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENAWARAN UANG
( DRS.CB.
SUPARTOMO, MSI )
Banyak faktor yang mempengruhi
pergeseran kurva penawaran uang, antara lain tingkat bunga, tingkat inflasi,
pendapatan nasional serta nilai tukar.
1. Tingkat
bunga.
Bunga merupakan imbal jasa
atas pinjaman uang. Imbal jasa ini merupakan suatu kompensasi kepada pemberi
pinjaman atas manfaat kedepan dari uang pinjaman tersebut apabila
diinvestasikan. Persentase dari pokok utang yang dibayarkan sebagai imbal jasa
(bunga) dalam suatu periode tertentu disebut suku bunga. Suku bunga tetap adalah suku bunga pinjaman yang tidak berubah
sepanjang masa kredit. Suku bunga mengambang adalah suku bunga yang
berubah-ubah selama masa kredit berlangsung dengan mengikuti suatu kurs
referensi tertentu seperti misalnya LIBOR dimana cara perhitungannya dengan menggunakan sistem
penambahan marjin terhadap kurs referensi. Tingkat bunga merupakan faktor utama yang mempengaruhi jumlah uang yang
beredar dalam perekonomian. Tingginya tingkat bunga
menyebabkan biaya produksi meningkat yang pada gilirannya menyebabkan dunia
usaha menjadi lesu.
2.
Tingkat inflasi.
Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu
tarikan permintaan (kelebihan likuiditas/alat tukar) dan yang kedua adalah
tekanan produksi dan atau distribusi. Inflasi tarikan permintaan (demand
pull inflation) lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan moneter
yang dilakukan bank sentral. Inflasi ini terjadi akibat adanya permintaan total
yang berlebihan yang biasanya dipicu oleh membanjirnya likuiditas di pasar
sehingga terjadi permintaan yang tinggi dan memicu perubahan pada tingkat
harga. Bertambahnya volume alat tukar atau likuiditas yang terkait dengan
permintaan terhadap barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan
terhadap faktor-faktor produksi tersebut. Meningkatnya permintaan terhadap
faktor produksi itu menyebabkan harga faktor
produksi meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan
dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full
employment dimana biasanya lebih disebabkan oleh rangsangan volume
likuiditas dipasar yang berlebihan. Membanjirnya likuiditas di pasar juga
disebabkan oleh banyak faktor selain yang utama tentunya kemampuan bank sentral
dalam mengatur peredaran jumlah uang, kebijakan suku bunga bank sentral, sampai
dengan aksi spekulasi yang terjadi di sektor industri keuangan.
Inflasi vs Kebijakan Pemerintah |
Sementara itu
inflasi tekanan produksi (cost push inflation ) diakibatkan
kurangnya produksi dan keterbatasan distribusi.
Inflasi ini dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan eksekutor yang
dalam hal ini dipegang oleh pemerintah seperti fiskal, perpajakan, kebijakan
pembangunan infrastruktur, regulasi, dan lain sebagainya. Inflasi ini terjadi
akibat adanya kelangkaan produksi dan/atau juga termasuk adanya kelangkaan
distribusi, walaupun permintaan secara umum tidak ada perubahan yang meningkat
secara signifikan. Adanya ketidaklancaran aliran distribusi ini atau
berkurangnya produksi yang tersedia dari rata-rata permintaan normal dapat
memicu kenaikan harga sesuai dengan berlakunya hukum permintaan-penawaran, atau
juga karena terbentuknya posisi nilai keekonomian yang baru terhadap produk
tersebut akibat pola atau skala distribusi yang baru.
3.
Pendapatan Nasional.
Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara
keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat
harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa
yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga,
sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran
barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan
tingkat harga tertentu. Konsumsi merupakan salah satu faktor yang memengaruhi
pendapatan nasional Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat,
maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat
harga, tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
Adanya kenaikan pada permintaan agregat
cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan pendapatan nasional, yang
selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran
agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan pendapatan nasional
dan menambah pengangguran. Bila
pendapatan nasional rendah, pemerintah mungkin akan memperbanyak jumlah uang yang beredar dengan tujuan untuk
menggairahkan dunia perbankan dan dunia usaha (melalui peningkatan suku bunga
dan peningkatan harga).
4. Nilai tukar rupiah.
Jika nilai tukar rupiah menurun, pemerintah akan menurunkan jumlah rupiah
yang beredar, sehingga sesuai hukum keseimbangan permintaan dan penawaran. Tingkat bunga akan naik dan nilai
rupiah pun terangkat. Nilai tukar yang berdasarkan pada kekuatan pasar akan
selalu berubah disetiap kali nilai-nilai salah satu dari dua komponen mata uang
berubah. Sebuah mata uang akan cenderung menjadi lebih berharga bila permintaan
menjadi lebih besar dari pasokan yang tersedia. Nilai akan menjadi berkurang
bila permintaan kurang dari penawaran yang tersedia. Peningkatan permintaan
terhadap mata uang adalah yang terbaik karena dengan meningkatnya permintaan
untuk transaksi uang, atau mungkin adanya peningkatan permintaan uang yang
spekulatif.
0 Komentar