Seorang hamba tidak
mengetahui apa yang dicintai Allah dan diridhoiNya kecuali melalui jalan para
Rasul, untuk itu Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam menganjurkan untuk menuntut
ilmu. Sesungguhnya sesuatu yang paling besar untuk diwariskan berdasarkan
kesepakatan penduduk bumi adalah ilmu. Dan yang dimaksud dengan ilmu adalah
Ilmu syar’I yang dapat mendekatkan seorang hamba kepada Rabbnya Ta’ala
Imam Bukhari ketika
menyebut kitab Ilmu di shahihnya, memulai dengan menyebut Keutamaan ilmu.
Beliau berkata: Bab “Ilmu itu sebelum perkataan dan perbuatan.” Kemudian
menyebutkan firman Allah, “Maka ketahuilah (ilmuilah), bahwa Sesungguhnya tidak
ada Ilah (Tuhan) yang berhak disembah
selain Allah.“
Sifat-sifat ini jika
dimiliki seorang penuntut ilmu, niscaya akan tercapai tujuannya.
Sifat-sifat itu diantaranya ialah:
1. Kecerdasan
Ilmu tidak diberikan
kepada orang bodoh.Dan diantara tanda-tanda kecerdasan penuntut ilmu yaitu
memulai hal yang kecil sebelum yang besar.
2. Bersungguh-sungguh
Suatu hal yang paling
besar yang banyak diperhatikan oleh penuntut ilmu adalah waktu. Waktu merupakan
umur. Maka ulama kita –semoga Allah merahmati mereka- adalah orang yang paling
perhatian dalam masalah waktu.
Seorang imam terpercaya
Abu Muhammad Abdurrahman bin Abi Hatim Ar Rozi berkata : ”Kami memasuki Mesir
dan menetap selama tujuh bulan. Kami tidak pernah merasakan kuah. Pada siang
hari kami belajar kepada Syeikh, dan pada malam harinya kami menyalin materi”.
Kemudian dia berkata, ”Lalu kami pergi untuk mengikuti pelajaran salah satu
syeikh., ketika sampai di sana kami mendapati syeikh sedang sakit. Lalu kami
hendak makan dan membeli ikan. Setelah itu kami membawanya ke rumah tersebut
dan ternyata sudah jadwalnya syeikh yang lain untuk mengajar. Lalu kami
tinggalkan ikan tersebut dan kami berangkat.” Setelah selesai pelajaran, dia
berkata : ”Kami tidak sempat memanaskannya sehingga kami memakannya dalam
keadaan mentah.” Hal ini menunjukkan perhatian mereka yang besar terhadap
waktu.
3. Merasa membutuhkan
Meskipun engkau telah
memperoleh ilmu, jangan mengira bahwa dirimu berada di atas segalanya. Merasa
membutuhkan adalah hal yang penting bagi penuntut ilmu dengan selalu merasa
bahwa dia belum mencapai sesuatu. Imam Bukhori, seorang ulama besar menceritakan
tentang muridnya Imam Tirmidzi.
Betapa indahnya
perkataan Sufyan Ats Tsauri : Seseorang
tidak akan mulia sampai mengambil ilmu dari orang yang lebih pandai
darinya dan dari orang yang semisalnya dan yang berada di bawahnya.”
Merasa membutuhkan bagi
seorang penuntut ilmu itu sangat penting. Dasarnya adalah tawadlu dan menjaga
jiwa.
4. Ghurbah (mengasingkan diri )
Ghurbah di sini
mempunyai dua makna:
Melakukan perjalanan
jauh untuk menuntut ilmu.Yaitu kamu bepergian dan meningggalkan keluarga dan
tempat tinggalmu untuk menuntut ilmu. Perjalanan ini merupakan sesuatu
kebanggaan para ulama terdahulu terutama ulama hadits. Apakah di antara kita
saat ini ada yang memiliki keinginan yang kuat meski berada di kejauhan ketika
mendengar hadits, ”Barangsiapa yang mengatakan Lailaha illallah Muhammad
Rasulullah, dibukakan baginya kedelapan pintu surga.”
Tidak berkumpul dengan
manusia.Yaitu sesungguhnya teman-temanmu yang bersamamu dalam menghabiskan
waktu adalah para penuntut ilmu. Sehingga engkau merasa asing jika berada di suatu
tempat yang penduduknya bukan penuntut ilmu.
5. Bimbingan Guru
Mengambil ilmu dari
para guru (Syeikh) memberimu 3 faedah :
- Mempersingkat waktu.Kitab yang biasa engkau baca dalam waktu satu bulan,maka dengan bimbingan guru dapat diringkas hanya dalam waktu satu pekan saja dengan ringkasan yang baik.
- Meluruskan pemahaman yang keliru
- Mengajarkan adab.
Maka merendahlah kamu
di hadapan guru meskipun engkau memiliki ilmu yang tidak dimilikinya. Betapa
indahnya apa yang dikatakan oleh Mujahid bin Jabr rahimahullah, ”Tidak akan
memperoleh ilmu dua golongan, orang yang malu dan orang yang takabbur.”
6. Waktu yang lama
Menuntut ilmu itu dalam
waktu yang lama merupakan hal yang sangat penting bagi penuntut ilmu. Penuntut
ilmu itu tidak boleh terburu-buru dan merasa cukup dengan sedikit dari apa yang
sudah dipelajarinya. Dan tidak boleh merasa cukup dengan membaca buku saja.
Maka wajib baginya untuk menuntut ilmu sepanjang umur dan waktu.
View My Scribd " PENGUSAHA-Yang-Ber-Etika-Islami "
" Baarakallahu fiikum, Jazakumullahu khairan
atas kunjungannya dan Semoga bermanfaat. "
![]() |
Abdul Aziz Husen |
0 Komentar