KONSEP DAN TAHAPAN DALAM
PENGEMBANGAN PRODUK BARU
Kompetisi
industri pada saat ini semakin ketat
sejak adanya pergeseran dari era monopoli menjadi duopoli dan akhirnya saat ini
terbentuk pasar telekomunikasi Oligopoli.
Pasar ini membuat para elit ekonomi
harus dapat menyusun strategi untuk meraih market share baik dari sisi
jumlah pelanggan maupun revenue.
Tiap
operator perlu merumuskan dan menerapkan kebijakan strategis perusahaan
yang tepat untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan.
Selain penerapan kebijakan strategis, hal penting yang perlu mendapat perhatian
khusus agar operator telekomunikasi dapat bertahan dan bersaing dengan para
kompetitornya adalah pengembangan produk jasa baru.
Hampir
tidak ada perusahaan yang dapat luput dari pengaruh kemajuan teknologi dan
munculnya produk-produk baru. Cepat atau lambat, hampir semua produk yang ada
sekarang akan hilang dari pasar dan digantikan dengan produk-produk lain
sehingga pertumbuhan dan keuntungan perusahaan dalam jangka panjang akan
tergantung dari kebijaksanaan produk yang didefinisikannya.
Dalam kondisi saat ini, dimana perkembangan
pasar sangat dinamis dan penuh persaingan, perusahaan akan sulit mempertahankan
eksistensinya jika hanya bertahan pada produknya yang sekarang. Oleh karena
itu, pengembangan produk baru merupakan suatu hal yang penting bagi perusahaan.
Pengembangan tersebut meliputi pembuatan produk yang baru atau penyempurnaan
dari produk yang sudah ada.
Proses
pengembangan produk baru juga disertai dengan berbagai resiko kegagalan. Untuk
memperkecil resiko kegagalan, produk baru perlu dibuat berdasarkan konsep
produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen serta dapat
menciptakan kepuasan bagi konsumen.
Dalam
tulisan ini akan dijelaskan konsep-konsep dan tahapan yang diperlukan dalam
pengembangan produk jasa baru pada operator telekomunikasi masa kini.
Konsep-konsep yang dijelaskan disini bukan hanya bisa diterapkan bagi operator
telekomunikasi saja, tapi juga dapat berlaku bagi perusahaan secara umum.
TRANSFORMASI
DARI INVENTION MENUJU INNOVATION
Pengembangan
produk atau jasa akan melalui suatu tahap yang dikenal dengan Invention.
Invention
adalah proses menemukan suatu teknologi dari tidak ada menjadi ada. Sedangkan
Innovation adalah proses pembaharuan dari invention.
Innovation melibatkan peluang yang ada di
pasar dengan penemuan teknologi dan pengetahuan tentang teknologi baru.
Sebagai contoh, temuan teknologi bluetooth, yang memungkinkan pertukaran data melalui koneksi
wireless dengan daerah jangkauan sekitar 150 meter, saat ini telah
diintegrasikan dalam media telepon selular (handphone), sehingga para pengguna
handphone dapat lebih mudah saling bertukar data.
Contoh
lain adalah inovasi pada perusahaan minuman ringan Coca-cola dimana inovasi adalah salah satu kunci keberhasilan
yang menjadikan Coca-Cola Indonesia semakin besar dan dikenal luas. Melalui
riset dan pengembangan (Research & Development), Coca-Cola terus berinovasi
untuk menciptakan produk, kemasan, strategi pemasaran, serta perlengkapan
penjualan baru yang lebih berkualitas, kreatif, serta mempunyai ciri khas
tersendiri.
Pada
tahun 2002, Coca-Cola Indonesia meluncurkan Frestea,
teh dalam kemasan botol dengan aroma bunga melati yang khas. Pada tahun 2003,
Fanta menghadirkan campuran dua rasa buah, orange dan mango, yang disebut
"Fanta Oranggo", setelah pada tahun sebelumnya sukses meluncurkan
Fanta Nanas. Dengan inovasi, Coca-Cola yakin bahwa produk-produk yang
ditawarkan akan mampu memenuhi kebutuhan pasar di Indonesia.
Pada
proses inovasi ini, khususnya pada tahap inisiasi perlu dipertimbangkan bahwa
inovasi yang dihasilkan dapat diterima oleh perusahaan maupun masyarakat.
Jelas bahwa inovasi sangat diperlukan dalam
pengembangan produk baru untuk memunculkan ide dan kreatifitas munculnya produk
atau jasa baru yang dapat dimanfaatkan oleh para konsumennya.
PERAN UNIT R&D
Hasil
inovasi yang lahir dari suatu perusahaan akan ditindaklanjuti dengan proses
pengembangan produk atau jasa baru.
Untuk
itu perlu unit khusus yang menangani proses ini yaitu Unit R&D, Research&Development.
Unit
ini akan melakukan riset penelitian dari hasil inovasi untuk kemudian
dikembangkan menjadi suatu produk atau jasa baru yang akan dilempar ke pasaran.
Perusahaan
yang sudah mapan biasanya mengalokasikan resourcesnya sekitar 5�10
% dari sales pada aktivitas R&D.
Basic
Research menuju kepada terciptanya invention, sedangkan Product Development
danengineering menuju kepada terciptanya Innovation.
Ada tiga faktor yang harus dipertimbangkan bagi unit R&D dalam usahanya menerapkan formulasi strategi, yaitu
:
a) Kompetensi Teknis
b) Kebutuhan Pasar
c) Corporate Interest
Secara
sederhana dapat dijelaskan bahwa kompetensi teknis dari researcher diperlukan
untuk melahirkan produk jasa yang berkualitas.
Di
lain pihak produk jasa yang dikembangkan juga harus memperhatikan kebutuhan
pasar (memiliki commertial value) maupun kepentingan perusahaan, keduanya harus
sejalan.
Untuk
itu diperlukan upaya untuk mencari apa yang dibutuhkan oleh pasar dan mencari
invent-to-order bagi produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Fungsi Riset Bisnis perlu ditambahkan sebagai
suatu sub unit dalam Unit R&D untuk menunjang keberhasilan
suatu produk atau jasa baru agar sukses di pasaran.
Sebagai
contoh, TELKOM R&D
Center
telah melakukan restrukturisasi organisasi pada akhir tahun 2006 dan melahirkan
satu bidang baru yaitu Bidang Research of
Business.
Bidang
RoB tersebut meliputi 4 laboratorium
dengan masing-masing fungsinya sebagai berikut :
1. Business Strategy
melaksanakan riset dan
pengembangan bisnis
2. Business Performance
Melakukan evaluasi dan
identifikasi performansi bisnis
3. Business Competitiveness
Menyediakan data pasar,
pelanggan dan kompetitor yang kompetitif
4. Industrial Partnership
Melakukan pengembangan
hubungan kemitraan yang strategis dengan institusi yang relevan.
INOVASI TECHNOLOGY PUSH VS NEED PULL
Pada
tahap eksplorasi ada 3 pola proses pengenalan dan pengembangan produk/jasa baru
yaitu :
1. Menarik Pasar (Need Pull/Market Pull)
Menurut
pandangan ini,
�Anda harus membuat apa yang dapat dijual�.
Produk
baru ditentukan oleh pasar berdasarkan kebutuhan pelanggan.
Jenis
produk baru ditentukan melalui penelitian pasar & umpan balik pelanggan,
dgn sedikit perhatian terhadap teknologi. Need Pull akan menuju pada terbentuknya incremental
innovation.
berikut gambarannya :
aziz91mei |
2. Mendorong Teknologi (Technology Push)
Pandangan
ini menyarankan
�Anda harus menjual apa yang
dapat anda buat�.
Produk
baru diperoleh dari teknologi produksi, penggunaan teknologi yang canggih dan
kemudahan operasi, dengan sedikit perhatian terhadap pasar. Dengan kata lain
suatu produk atau teknologi baru didorong atau dijual ke pasar (potential
customer) yang tidak meminta atau mengetahui perihal produk atau teknologi baru
tersebut.
Technolgy
Push
akan menuju kepada radical innovation.
berikut gambarannya :
aziz91mei.jpg |
3. Antar fungsional (Interfunctional)
Produk
baru memerlukan kerjasama diantara pemasaran, operasi, keterampilan teknik, dan
fungsi lainnya sehingga menghasilkan produk yang memenuhi kebutuhan pelanggan
dengan penggunaan teknologi yang memberikan manfaat terbaik.
Untuk
kesuksesan inovasi produk atau jasa baru diperlukan kombinasi dari kedua model
pertama yaitu proses technical-linking dan need-linking. Selain itu ada tiga
elemen yang menjadi konsideran dalam menciptakan peluang bisnis baru yaitu :
1. relevant problem,
2. technology sources , dan
3. market
demand
terimakasih telah ,
menyimak tulisan saya !
0 Komentar