Guna meningkatkan ivestasi Tiongkok ke Indonesia,
Duta Besar RI untuk Tiongkok dan Mongolia, Imron Cotan, pada tanggal 1-2 Maret
2013 di Beijing telah memfasilitasi beberapa pertemuan antara Gubernur Sulawesi
Barat Anwar Adnan Saleh dengan pimpinan perusahaan besar di Tiongkok yang akan
dan telah berinvestasi di Indonesia yaitu China Civil Engineering Construction
Company (CCEEC), Synohidro Resources Limited dan China Gezhouba Group
Corporation (CGGC).
Dalam pertemuan dengan CCECC yang dihadiri oleh Duta
Besar RI, Gubernur Sulawesi Barat, yang juga menjabat sebagai Koordinator
Gubernur se-Sulawesi, menyampaikan mengenai rencana pembangunan proyek-proyek
infrastruktur yang akan dibangun di Sulawesi, seperti jalur kereta Trans Sulawesi sepanjang 2.000 km dan
pembangkit listrik, yang membutuhkan investasi besar dari dalam dan luar
negeri, termasuk dari Tiongkok. Hal ini dilansir laman resmi Kementerian Luar
Negeri, Minggu (3/3).
Untuk kesamaan tujuan dalam pelaksanaan pembangunan
proyek-proyek infrastruktur tersebut, Gubernur Sulawesi Barat telah
berkoordinasi dengan para gubernur se-Sulawesi yang berjumlah 6 orang dan
melaporkannya ke pemerintah pusat. Rencana pembangunan jalur kereta Trans
Sulawesi telah dilaporkan ke Menteri Perhubungan RI dan mendapatkan tanggapan
yang positif.
CCECC menyambut baik rencana pembangunan
proyek-proyek infrastruktur dan berharap bahwa mereka dapat ikut serta dalam
proyek tersebut. Namun demikian terdapat satu hal yang mengemuka yang
disampaikan oleh CCECC yaitu masalah penjaminan dana investasi bagi
proyek-proyek yang akan dikerjasamakan.
Menanggapi masalah penjaminan dana investasi yang
ditanyakan CCECC, Gubernur Sulawesi Barat menyampaikan kesiapannya untuk
memberikan jaminan bagi pelaksanaan proyek-proyek yang ditawarkan. Terkait
dengan hal ini, Duta Besar RI menyampaikan penjelasan mengenai bentuk
penjaminan yang diberikan pemerintah daerah berupa sumber daya alam yang dapat
dikelola bersama oleh investor Tiongkok dan mitra lokalnya.
Ditambahkan pula oleh Duta Besar RI bahwa untuk
mengurangi biaya yang dikeluarkan, investor Tiongkok dapat memanfaatkan tawaran
Pemerintah RRT untuk mengganti biaya studi kelayakan bagi proyek-proyek yang
telah disetujui, sesuai dengan janji yang disampaikan oleh PM RRT Wen Jiabao
kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika kedua pimpinan tersebut bertemu
di Beijing, 2012.
Untuk itu, diharapkan tidak terdapat keraguan bagi
calon investor Tiongkok untuk menanamkan modalnya dan langkah berikutnya yang
harus segera dilakukan oleh para pemerintah daerah adalah mempresentasikan
kelayakan proyek yang akan dikerjakan kepada para calon investor serta pemangku
kepentingan lainnya, terutama masyarakat setempat.
0 Komentar